Kamis, 26 Januari 2017

MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARIAH

MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARIAH
ITA RAPITA
Jurusan Syariah Prodi Ekonomi Syariah STAIN Watampone

ABSTRAK
Seiring dengan sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Ada pihak yang meminta dan ada yang menawarkan. Pemasaran menarik perhatian yang sangat besar baik dari perusahaan, lembaga maupun antar bangsa. Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Dalam hal ini, produsen harus mampu menciptakan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen secara tepat waktu.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan dengan memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut konsumen terutama untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis. Dalam memasarkan produknya, seorang pemasar harus  pandai membaca situasi pasar sekarang dan di masa yang akan datang.
Kata kunci: Manajemen, Bank Syariah, Pemasaran.           


Pendahuluan
Tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk lebih dapat mengunggulkan segala kemampuannya dalam memasarkan produk atau jasa yang ditawarkan.[1]
Pada pandangan tradisional, pemasaran berbasiskan transaksi. Bauran pemasaran yang dikenal dalam pandangan tersebut adalah 4P yang diartikan sebagai: Product, Price, Place, dan Promotion.Produk menyangkut produk apa yang dijual, price menyangkut harga pada produk tersebut, place menyangkut bagaimana produk tersebut didistribusikan atau dimana produk didistribusikan, dan promotion menyangkut bagaimana mempromosikan atau menawarkan produk tersebut.[2]
Bank syari’ah bisa melakukan pemasaran produk dengan beberapa cara, seperti menyerang bagian pasar yang selama ini terlayani oleh produk bank syari’ah maupun lembaga keuangan lain. Dalam hal ini bank syari’ah bisa melakukannya dengan penyediaan pembiayaan bagi para pengusaha kecil yang selama ini belum banyak tersentuh oleh bank syari’ah. Bank syari’ah juga bisa menggarap pasar mengambang (floating market) yang mempunyai potensi sangat besar. Pasar mengambang ini terdiri dari para nasabah rasional, bukan nasabah loyalis syariah. Bank syari’ah dapat memperkenalkan keunggulan return yang kompetitif dari sistem bagi hasil yang berprinsip keadilan.

Manajemen
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasionalatau maksud-maksud yang nyata.[3]
Penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat pula dari definisi AmericanMarceting Association 1960, yang mengatakan pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen.[4]
Manajemen merupakan salah satu sarana yang di gunakan Negara Islam untuk mewujudkan tujuan dan menjalankan tugas.[5]
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan.Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi.[6]
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.[7]
Bank Syariah
1.      Pengertian Bank Syariah
Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum Islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah.[8]
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.[9]Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang sebagai dagangan utamanya.[10]
Bank syariah adalah bank yang berasaskan, antara lain, pada asas kemitraan, keadilan, trasparansi, dan unuversal serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah.[11]
2.      Karakteristik Bank Syariah
Adapun karakteristik bank syariah sebagai berikut:[12]
a.       Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya.
b.      Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time-value of money)
c.       Konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas.
d.      Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif.
e.       Tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang.
f.       Tidak diperkenankan satu transaksi dalam satu akad.
Bank syariah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil. Bank syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena bunga merupakan riba yang diharamkan.[13]
Suatu transaksi sesuai dengan prinsipsyariah apabila telah memenuhi seluruh syarat berikut ini:[14]
a.       Transaksi tidak mengandung unsure kedzaliman.
b.      Bukan riba.
c.       Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain.
d.      Tidak ada penipuan (gharar).
e.       Tidak mengandung materi-materi yang diharamkan.
f.       Tidak mengandung unsure judi (maisyir).
3.      Peranan Bank Syariah
Adapun peranan bank syariah, sebagai berikut:[15]
a.       Memurnikan operasional perbangkan syariah sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat.
b.      Meningkatkan kesadaran syariah umat islam sehingga dapat memperluas segmen dan pangsa pasar perbangkan syariah.
c.       Menjalin kerja sama dengan para ulama karena bagaimanapun peran ulama,khususnya di Indonesia,sangat dominan bagi kehidupan umat islam.
4.      Kegiatan Bank Syariah
Adapun kegiatan bank syariah, sebagai berikut:[16]
a.       Manajer investasi yang mengelola investasi atas dana nasabah dengan menggunakan akad mudharabah atau sebagai agen investasi.
b.      Investor yang menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya dengan menggunakan alat investasi yang sesuai dengan prinsip syariah dan membagi hasil yang diperoleh sesuai nisbah yang disepakati antara bank dan pemilik dana.
Pemasaran
1.      Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa.[17]
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang dinilai dengan pihak lain.[18]
Pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan.[19]
2.      Tujuan Pemasaran Bank
Secara umum tujuan pemasaran bank adalah:[20]       
a.       Memaksimumkan konsumsi, atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
b.      Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya (personal selling).
c.       Memaksimumkan pilihan ragam produk dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
d.      Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
3.      Konsep Pemasaran
Adapun konsep pemasaran, yaitu sebagai berikut:[21]
a.    Konsep Produksi
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi.
b.      Konsep Produk
Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta keistimewaan yang mencolok.
c.       Konsep Penjualan
Konsep penjualan berfikir bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk terkecuali perusahaan menjalan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh.
d.      Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efesian dari yang dilakukan pesaing.



4.      Strategi Pemasaran Bank Syariah
Strategi pemasaran bank syariah merupakan suatu langkah yang harus ditempuh dalam memasarkan produk atau jasa perbankan yang ditunjukan pada peningkatan penjualan.
Peningkatan penjualan tersebut diorientasikan pada:[22]
a.       Produk funding (pengumpulan data)
b.      Orientasi pada pelanggan
c.       Peningkatan mutu layanan
d.      Meningkatkan fee based income
Dengan demikian, strategi pasar merupakan hal penting dalam pemasaran bank syariah. Yang dimaksud dengan strategi pasar adalah penetapan secara jelas pasar bank syariah sehingga menjadi kunci utama untuk menerapkan elemen-elemen strategi lainnya.
Strategi pasar dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:[23]
a.       Pelangganatau fokus pada segmen bank syariah
b.      Prioritas layanan dan penentuan harga barang/jasa
c.       Preferensi wilayah pasar
d.      Saluran distribusi
e.       Image dan kondisi perusahaan bank syariah

Keterampilan pelayanan dengan kualitas total dapat diwujudkan jika memperlihatkan aspek-aspek berikut ini:[24]
a.       Memberikan penghargaan kepada nasabah, hal-hal yang perlu diwujudkan adalah:
a)      Hargai nasabah
b)      Alasannya apa
c)      Tanyakan tentang yang kita hargai
d)     Inspirasikan
b.      Menggali informasi, dapat dilakukan dengan:
a)      Kreatif dan terarah dalam bertanya
b)      Menjadi pendengan yang baik
c)      Konfirmasi kembali
c.       Pembukaan, dilakukan dengan:
a)      Berikan pertanyaan tentang kebutuhan nasabah secara umum
b)      elaskan keuntungan produk /pelayanan secara umum
d.      Memberikan informasi, dilakukan dengan:
a)      Menyamakan persepsi
b)      Jelas dan relevan
c)      Perhatian level nasabah
d)     Konfirmasi kembali (memahamkan nasabah)
e.       Probing, dapat dilakukan dengan:
a)      Open probes, artinya merangsang nasabah untuk berbicara
b)      Close probes, artinya mengarahkan nasabah yang pendiam.
5.      Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran diartikan sebagai kekuatan yang ada di dalam dan di luar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan produk-produk perbangkan yang ada.Lingkungan pemasaran dapat pula di artikan sebagai kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi-transaksi yang berhasil dengan nasabah sasarannya.[25]
Dalam praktiknya secara umum faktor dalam lingkungan pemasaran dibagi menjadi dua yaitu:
a.       Faktor internal
Faktor internal atau controllable factors yaitu factor-faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan ini dikenal dengan 4P yaitu: product, price, promotion, dan place atau dalam bahasa pemasaran ini dikenal dengan bauran pemasaran atau marketing mix.[26]
b.      Faktor eksternal
Faktor eksternal (non-controllable factors) yaitu factor-faktor yang tidak dikendalikan oleh perusahaan. Faktor eksternal ini secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.[27]
Penutup
Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Adapun strategi yang digunakan untuk peningkatan penjualan, yaitu; Produk funding (pengumpulan data), Orientasi pada pelanggan, peningkatan mutu layanan, meningkatkan fee based income.
Pada dasarnya konsep pemasaran mempunyai pemasaran dengan konsep pemasaran bank. Konsep pemasaran (produksi) berorientasi pada kebutuhan konsumen, sedangkan konsep pemasaran berorientasi pada konsumen (nasabah).
Dengan demikian, strategi pasar merupakan hal penting dalam pemasaran bank syariah. Yang dimaksud dengan strategi pasar adalah penetapan secara jelas pasar bank syariah sehingga menjadi kunci utama untuk menerapkan elemen-elemen strategi lainnya.




Daftar Pustaka
Abu Sinn, Ahmad Ibrahim.Manajemen Syariah:Sebuah Kajian Historis Dan Kontenporer,  Ed. 1 Cet I; Jakarta:  PT. RajaGrafindo Persada, 2006
Al Arif, M. Nur Rianto.Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Cet II; Bandung: Alfabeta, 2012
Al Arif, M. Nur Rianto.Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis, Cet I; Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012
Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa.Manajemen Bisnis Syariah, Cet I; Bandung: Alfabeta, 2009
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran, Ed. 1 Cet VII; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004
Hasibuan, Malayu S.P. Dasar-Dasar Perbankan, Cet IX; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011
Ismail, Perbankan Syariah, Cet III; Jakarta: Kencana, 2014                             
Kasmir, Manajemen Perbankan, Cet XI; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012
Kasmir, Pemasaran Bank. Ed. Revisi Cet IV; Jakarta: Kencana, 2010
Laksana, Fajar.Manajemen Pemasaran, Cet I; Yogyakarta; Graha Ilmu, 2008
Muhammad, Manajemen Bank Syariah,Cet II; Yokyakarta: UPP-STIM YKPN, 2011
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Ed. 1 Cet 1; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014
Nana, Herdiana Abdurrahman.Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, Cet I; Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013
Siswanto, Pengantar Manajemen, Cet XI; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015
Sudarsono, Heri.Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Ed. 3 Cet II; Yogyakarta: 2012
Terry, George R. dan Leslie W. Rue.Dasar-Dasar Manajemen, Cet XV; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014



[1]Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah (Cet I; Bandung: Alfabeta, 2009), h. 257
[2]Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran (Cet I; Yogyakarta; Graha Ilmu, 2008), h. 5
[3]George R. Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen(Cet XV; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), h. 1
[4]Sofjan Assauri, Manajemen PemasaranEd. 1 (Cet VII; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004), h. 3
[5]Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah:Sebuah Kajian Historis Dan Kontenporer  Ed. 1 (Cet I; Jakarta:  PT. RajaGrafindo Persada, 2006), h. 237
[6]Siswanto, Pengantar Manajemen (Cet XI; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015), h. 7
[7]Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan (Cet IX; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), h. 143
[8] Ismail, Perbankan Syariah (Cet III; Jakarta: Kencana, 2014), h. 32
[9] M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis (Cet I; Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), h. 98
[10] Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Ed. 3 (Cet II; Yogyakarta: Ekonisia, 2012), h. 29
[11] Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah Ed. 1 (Cet 1; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), 5
[12] Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah
[13] Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah
[14] Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, h. 6
[15] Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, h. 7
[16] Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah
[17] Kasmir, Pemasaran Bank Ed. Revisi (Cet IV; Jakarta: Kencana, 2010), h. 53
[18] Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan (Cet I; Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013), h. 341
[19] Muhammad, Manajemen Bank Syariah(Cet II; Yokyakarta: UPP-STIM YKPN, 2011), h. 54-55
[20] Muhammad, Manajemen Bank Syariah h. 57
[21] Kasmir, Manajemen Perbankan (Cet XI; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012), h. 198
[22] Muhammad, Manajemen Bank Syariah h. 227               
[23] Muhammad, Manajemen Bank Syariah
[24]Muhammad, Manajemen Bank Syariah h. 228

[25] M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah ( Cet II; Bandung: Alfabeta, 2012), h. 111
[26] M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah
[27]M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 112

Tidak ada komentar:

Posting Komentar