LAPORAN KEUANGAN BANK
Nama:
Zulfadillah Hamzah
Nim/
No.Urut: 01133031
Prodi:
Ekonomi Syariah 2
ABSTRAK
Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa
lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik
ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan. Unsur yang
berkaitan dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan
ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan
laba rugi adalah penghasilan dan beban.
Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur
laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Dengan demikian kerangka dasar ini
tidak mengidentifikasikan unsur laporan perubahan posisi keuangan secara
khusus. Penyajian berbagai unsur ini dalam neraca dan laporan laba rugi
memerlukan proses sub klasifikasi. Misalnya, aktiva da kewajiban dapat
diklasifikasikan menurut hakikat dan fungsinya dalam bisnis perusahaan sebagai
informasi yang berguna bagi pemakai untuk pengambilan keputusan ekonomi.
Kata Kunci : Laporan Keuangan, Pengukuran Kinerja, Manajemen Keuangan
PENDAHULUAN
Masalah keuangan merupakan salah satu masalah vital bagi setiap perusahaan
dalam perkembagan semua bisnis perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikan
suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.
Namun berhasil tidaknya suatu perusahaan mencari keuntungan dan
mempertahankan perusahaanya tergantung pada manajemen keuangan perusahaan
tersebut. Perusahaan harus memiliki kinerja manajemen yang sehat dan efesien
untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh sebab itu kinerja keuangan
merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis
untuk mempertahankan perusahaannya.
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan adalah kunci perusahaan
untuk dapat dikatakan mempunyai kinerja perusahaan yang baik, karena keuntungan
merupakan komponen keuangan sebagai alat untuk menilai baik atau tidaknya
kinerja perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan untuk
maju dan perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lainnya. Salah satu faktor
menunjukkan kinerja perusahaan itu baik atau tidaknya yaitu dengan hasil
laporan keuangan.
Perusahaan perlu menganalisi laporan keuangan karena laporan keungan
berguna untuk menilai kinerja suatu perusahaan tersebut, dan membandingkan
kondisi perusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun yang sekarang apakah
perusahaan tersebut meningkat atau tidak sehingga perusahaan menimbangkan
keputusan yang akan diambil untuk tahun yang akan datang sesuai dengan kinerja
perusahaannya. Kinerja adalah sesuatu yang harus dicapai. Jadi kinerja adalah
proses pengkajian secara kritis terhadap keuangan perusahaan untuk memberikan
solusi dalam mengambil suatu keputusan yang tepat dalam suatu periode tertentu.[1]
PEMBAHASAN
Pengertian Laporan Keuangan
Berikut
merupakan pengertian laporan keuangan dari beberapa sumber, yaitu:
Menurut
Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan keuangan
sebagai berikut:
“Laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak
yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.[2]”
Selanjutnya
menurut Harahap (2002:7) mengemukakan bahwa:
“Laporan keuangan
adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang
menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam
proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan
suatu perusahaan mencapai tujuannya.[3]”
Standar
Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 (IAI:2004:04) mengemukakan bahwa:
“Laporan keuangan
merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, sosiasi atau
organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan kuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.[4]”
Laporan keuangan adalah untuk
menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan
dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di
dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
Laporan keuangan bagi pihak
manajemen perusahaan berfungsi sebagai laporan pertanggung jawaban keuangan
pada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan keuangan berfungsi untuk
megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu periode. Dengan adanya
laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja semaksimal mungkin agar
kinerjanya dinilai baik.
Pada akhir periode, perusahaan akan membuat laporan keuangan. Akhir periode
bisa tiap akhir bulan atau tiap akhir tahun. Laporan keuangan untuk disampaikan
kepada pihak luar perusahaan umumnya dibuat tiap akhir tahun. Pihak luar
perusahaan antara lain: investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, pelanggan, pemerintah masyarakat.
Laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan
arus kas atau laporan arus dana), catatan, dan laporan lain serta penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.[5]
Laporan keuangan memuat informasi
yang bersifat keuangan seperti jumlah aktiva, jumlah kewajiban, jumlah modal,
jumlah pendapatan, jumlah biaya dan arus kas. Informasi yang bersifat keuangan
diambil dari ringkasan transaksi yang terjadi selama satu periode.
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan
digolongkan sebagai berikut :
1.
Tujuan khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan
laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya
secara wajar dan sesuai dengan GAAP.[6]
2.
Tujuan umum
Adapun tujuan umum dari
laporan keuangan disebutkan sebagai berikut :
a.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan.
b.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber
kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
c.
Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan
untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d.
Memeberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang
perubahan harta dan kewajiban.
e.
Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang
dibutuhkan para pemakai laporan.
3.
Tujuan kualitatif
a.
Relevance yaitu memilih informasi yang benar-benar
dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b.
Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk
disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti
para pemakainya.
c.
Verifiability hasil akuntansi itu harus dapat
diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama. Dengan
kata lain ukurannya harus ada.
d.
Neutrality yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap
pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan
pihak-pihak tertentu saja.
e.
Timeliness yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat
untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f.
Comparability yaitu informasi akuntansi harus dapat
saling dibandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik
untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g.
Completeness yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan
harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.
a)
Menyediakan informasi untuk pembuatan
keputusan-keputusan ekonomi.
b)
Menyajikan informasi terutama pada para pemakai yang
memiliki otoritas, kemampuan atau sumber-sumber yang terbatas dalam memperoleh
informasi dan mereka menyandarkan diri pada laporan keuangan sebagai sumber utama
informasi tentang kegiatan ekonomi perusahaan.
c)
Menyediakan informasi yang dapat dipakai oleh para
investor dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi aliran
kas potensial untuk mereka dalam ukuran jumlah, waktu dan hubungannya dengan
ketidak pastian.
d)
Menyediakan informasi kepada para pemakai untuk
prediksi, perbandingan dan evaluasi earning power perusahaan.
e)
Menyediakan informasi yang dapat dipakai dalam menilai
kemampuan manajemen untuk memanfaatkan pemakaian sumber-sumber secara efektif
dalam mencapai tujuan perusahaan.
f)
Menyediakan informasi factual dan interpretatif
tentang transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang lain digunakan untuk
prediksi, perbandingan dan evaluasi earning power perusahaan. Dasar anggapan
yang mendasari interpretasi, evaluasi, prediksi atau estimasi akan diungkapkan.
g)
Menyediakan laporan posisi keuangan yang dapat dipakai
untuk prediksi, pembandingan dan evaluasi earning power perusahaan. Laporan
tersebut akan menyediakan informasi yang berhubungan dengan transaksi
perusahaan dan kejadian-kejadian lainnya yang merupakan bagian siklus earning
tidak lengkap. Nilai saat ini (current value) juga akan dilaporkan jika
terdapat perbedaan yang signifikan dengan harga perolehan historical
(historical cost). Aktiva dan hutang akan dikelompokkan atau dipisahkan oleh
ketidakpastian relatif dari jumlah dan waktu realisasi prospektif atau
likuidasi.
h)
Menyediakan laporan earning periodik yang bermanfaat
untuk prediksi, perbandingan evaluasi earning power perusahaan. Hasil bersih
siklus earning yang komplit dan hasil kegiatan perusahaan dalam perkembangan
yang diakui kearah penyelesaian siklus yang belum selesai akan dilaporkan.
Perubahan dalam nilai yang digambarkan dalam laporan keberhasilan posisi
keuangan juga akan dilaporkan, tetapi secara terpisah, sejak mereka membedakan
ukuran kepastian realisasinya.
i)
Menyediakan laporan kegiatan keuangan yang bermanfaat
untuk prediksi, perbandingan dan evaluasi earning power perusahafakan. Laporan
ini akan melaporkan sebagian besar aspek-aspek faktual transaksi perusahaan
yang mempunyai atau diharapkan mempunyai konsekuensi kas yang signifikan.
Laporan ini akan melaporkan data yang memerlukan judgment minimal dan
interpretasi oleh pihak penyusun.
j)
Menyajikan informasi yang bermanfaat untuk proses
prediktif. Peramalan keuangan akan disajikan jika peramalan tersebut akan
meningkatkan realibilitas prediksi para pemakai.
k)
Lembaga pemerintahan dan organisasi tidak
bertujuan laba adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menilai
efektifitas pengelolaan sumber-sumber dalam mencapai tujuan organisasi.
Pengukuran prestasi akan dikuantitaskan dalam ukuran tujuan-tujuan yang
diidentifikasikan.
l)
Melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat.
Dalam hal ini adalah pengaruh yang dapat ditentukan, dijelaskan atau diatur dan
sifatnya penting untuk menentukan peranan perusahaan dalam lingkungan
sosialnya.
Jenis Laporan Keuangan
Setelah transaksi yang terjadi
didalam perusahaan dicatat dalam persamaan dasar akuntansi, kemudian ringkasan
transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak luar perusahaan yang memerlukannya.
Laporan keuangan menurut
Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun 2002 (PSAK No 1 Tahun 2002)
terdiri dari [9]:
a.
Neraca.
b.
Laporan Laba-Rugi.
c.
Laporan perubahan ekuitas.
d.
Laporan arus kas.
e.
Catatan atas laporan keuangan.
A.
Neraca
Dalam sistem tatabuku dobel
yang mula-mula diajarkan oleh pendeta Italia Paciollo pada tahun 1494, neraca
itu asal mulanya hanya dipergunakan untuk menyatakan bahwa pembukuan perusahaan
telah “ditutup” dan membuktikan bahwa ada keseimbangan antara debit dan kredit.[10] Baru pada akhir abad ke 18,
orang mulai menyusun suatu neraca berdasarkan urutan-urutan yang kita kenal
sekarang. Lazimnya aktiva dan pasiva disusun berdasarkan urutan menurut
likwiditas, artinya disusun menurut kemungkinan untuk mentransformasikan
aktiva-aktiva tersebut menjadi uang tunai.
Daftar yang memuat informasi
secara terperinci semua aktiva, kewajiban perusahaan serta modal pemilik pada
waktu tertentu disebut neraca (balance sheet). Waktu tertentu bisa akhir
bulan, akhir triwulan, akhir tahun dan waktu tertentu lainnya.
Bentuk neraca ada dua bentuk
yaitu bentuk skontro (account form) dan bentuk laporan (report form).
Dalam neraca bentuk skontro, Aktiva disajikan disebelah kiri sedangkan
kewajiban dan modal disajikan disebelah kanan. Dalam neraca bentuk laporan,
Aktiva disajikan paling atas sedangkan kewajiban dan modal disajikan
bawahannya.
Komponen-komponen neraca
dapat digolongkan sebagai berikut :
a.
Aktiva (Asset)
Committee on Terminology (1953
hlm. 26) mendefinsikan aktiva adalah “Sesuatu yang disajikan di saldo debet
yang akan dipindahkan setelah tutup buku sesuai dengan prinsip akuntansi (bukan
karena saldo negative yang akan dinilai sebagai utang), saldo debet ini
merupakan hak milik atau nilai yang dibeli atau pengeluaran yang dibuat untuk
mendapatkan kekayaan di masa yang akan datang”.[11]
Aktiva dibagi menjadi dua
kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Pengelompokkan aktiva ke dalam
aktiva lancar dan aktiva tetap di atur dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).[12]
1)
Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar (current
assets) adalah aktiva yang secara normal ditranformasikan menjadi kas dalam
jangka waktu setahun atau sebelum berakhirnya siklus produksi (jika siklus ini
melebihi jangka waktu setahun).
Yang termasuk kedalam aktiva
lancar antara lain kas, piutang usaha, wesel tagih, persediaan barang, suplai
toko, suplai kantor, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang akan diterima,
investasi jangka pendek.
2)
Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap (fixed assets)
adalah aktiva yang dipergunakan dalam perusahaan dan mempunyai kegunaan yang
melebihi satu masa pembukuan.
Yang termasuk kedalam aktiva
tetap antara lain peralatan, kendaraan, bangunan/gedung dan tanah.
b.
Kewajiban (Liabilities)
Definisi dari entity theory
yaitu “Kewajiban adalah saldo kredit atau jumlah yang harus dipindahkan dari
saat tutup buku ke periode tahun berikutnya berdasarkan pencatatanyang sesuai
dengan prinsip akuntansi (saldo kredit bukan akibat saldo negatif aktiva”.[13]
Kewajiban dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
Pengelompokkan kewajiban jangka panjang diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).[14]
1. Kewajiban Jangka
Pendek
Kewajiban jangka pendek adalah
kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam siklus
kegiatan normal perusahaan. Kewajiban/hutang lancar meliputi hutang dagang,
hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, bunga dan lain-lain.
Yang termasuk kedalam kelompok
kewajiban jangka pendek antara lain utang usaha, wesel bayar, semua pendapatan
yang diterima dimuka, semua biaya yang belum dibayar dan kewajiban jangka
panjang yang akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal neraca.
2. Kewjiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang adalah
hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun digolongkan ke dalam kewajiban
jangka panjang. Contohnya adalah hutang obligasi, hutang bank dan lain-lain.
Yang termasuk kedalam kelompok
kewajiban jangka panjang antara lain hutang hipotek dan pinjaman obligasi.
c.
Modal (Equity)
Modal (equity) adalah
“suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi
kewajibannya”. Dalam perusahaan equity adalah modal pemilik. Definisi ini
cenderung menganut propriety theory.[15]
Laporan Laba-Rugi
Laba-rugi yaitu laporan yang
memuat informasi mengenai pendapatan dan beban yang terjadi selama satu periode
tertentu dalam suatu perusahaan. Satu periode tertentu misalnya satu bulan,
satu semester dan satu tahun. Selisih antara pendapatan dengan beban disebut
laba bersih (net income) atau rugi bersih (net loss). Apabila
pendapatan lebih besar dari beban maka selisihnya disebut laba bersih, tetapi
apabila pendapatan lebih kecil dari beban maka selisihnya disebut rugi bersih.
Komponen-komponen laba-rugi
adalah sebagai berikut :
a)
Penjualan.
b)
Harga pokok penjualan.
c)
Laba bruto.
d)
Beban usaha
e)
Laba usaha
f)
Pendapatan dan beban lain-lain
g)
Laba sebelum pos luar biasa
h)
Pos luar biasa
i)
Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip
akuntansi
j)
Laba sebelum pajak penghasilan
k)
Pajak penghasilan
l)
Laba bersih
Laporan Perubahan Modal/ekuitas
Laporan perubahan modal yaitu
laporan mengenai perubahan modal pemilik suatu perusahaan selama satu periode
misalnya satu bulan, satu semester atau satu tahun.
Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang
menggambarkan
perubahansaldo akun ekuitas seperti modal disetor,tambahan modal disetor, laba
ditahan dan akun ekuitas lainnya.[16]
Dari
laporan ini dapat diketahui apakah modal pemilik bertambah atau berkurang bila
dibandingkan dengan modal pemilik sebelumnya.
Adapun penyebabnya
bertambahnya modal pemilik yaitu :
a. Perusahaan
memperoleh laba bersih
b. Adanya investasi
tambahan dari pemilik perusahaan.
Sedangkan penyebab
berkurangnya modal pemilik yaitu :
a. Perusahaan menderita
rugi
b. Adanya pengambilan
pribadi (prive) oleh pemilik
Laporan perubahan modal harus
memuat informasi berikut :
a. Modal pada awal
periode
b. Laba atau rugi selama
satu periode
c. Tambahan modal dari
investasi pemilik
d. Pembagian laba kepada
pemilik
e. Laba atau rugi yang
tidak dibagikan pada periode sebelumnya
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah
laporan yang memuat informasi mengenai ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas
suatu badan usaha yang terjadi selama satu periode, setiap satu bulan atau suatu
semester atau satu tahun. Arus kas adalah arus masuk kas (Penerimaan kas) dan
arus keluar kas (Pengeluaran kas).
Arus kas (Penerimaan dan
pengeluaran kas) dikelompokkan kedala tiga kelompok yaitu Arus kas dari
aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari
aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi adalah
aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (PSAK No.2 tahun 2002).[17]
Aktivitas investasi adalah
perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak
temasuk setara kas(PSAK No.2 tahun 2002).[18]
Aktivitas pendanaan adalah
aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan
pinjaman perusahaan (PSAK No.2 tahun 2002).[19]
Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memuat penjelasan mengenai pos yang ada dalam
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas.
Catatan atas laporan
keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi
dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang
terdapat catatan atas laporan keuangan.
Catatan atas laporan
keuangan mengungkapkan (PSAK No.1 Paragraf 68, Revisi 2009) :
1. Informasi
tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakanakuntansi yang dipilih
dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksiyang penting,
2.
Informasi yang diwajibkan dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan
laba rugi, laporan aruskas, dan laporan perubahan ekuitas,
3.
Informasi tambahan yang tidak disajikan
dalam laporan keuangan tetapidiperlukan dalam rangka penyajian secar wajar.
Catatan atas laporan keuangan
dimaksudkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dalam memahami laporan
keuangan sehingga laporan keuangan dapat bermanfaat bagi pemakai laporan untuk
pengambilan keputusan.
PENUTUP
Laporan keuangan adalah
laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan yang
diterbitkan oleh perusahaan merupakan
hasil proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana informasi
keuangan terutama kepada pihak eksternal. Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi. Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan
investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan
masyarakat.
Laporan keuangan yang
lengkap terdiri dari, antara lain:
a) neraca,
b) laporan
laba rugi,
c) laporan
perubahan ekuitas,
d) laporan
arus kas,
e) catatan
atas laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
D.
Hartanto, Akuntansi untuk Usahawan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Erhans
Anggawirya, Akuntansi 1, Jakarta: Ercontara Rajawali, 2000.
Harahap,
Sofyan Syafri. Akuntansi Aktiva Tetap. Jakarta: Bumi Aksara. 2002.
Ikatan
Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Jakarta: Salemba
Empat.
RA.
Supriyono, Teori Akuntansi, Yogyakarta: BPFE, 1985.
Rivai,
veithzal, Andria Permata Veithzal, dan Ferry N Idroes; Bank and Financial
Institution Management, Rajawali Pers , Jakarta : 2007.
Rollin
c. Niswonger, dkk. Prinsip-prinsip akuntansi. Ed 19. Cet 1. Jild 2. Jakarta:
erlangga. 2000.
S.
Munawir. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4, Yogyakarta: Liberty. 2004.
Soemarso
S.R, Akuntansi Suatu Pengantar,Ed. 5. Jakarta: Salemba Empat,2009.
Sofyan
Syafri Harahap, Teori Akuntansi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993.
[1] Rollin c. Niswonger, dkk. Prinsip-prinsip akuntansi. Ed 19. Cet 1.
Jild 2. (Jakarta: erlangga. 2000). Hal. 93
[2] S. Munawir. Analisis
Laporan Keuangan, Edisi Ke-4,( Yogyakarta: Liberty. 2004) hal. 2
[3] Harahap,
Sofyan Syafri. Akuntansi Aktiva Tetap.( Jakarta: Bumi Aksara. 2002) hal.
7
[5]
Soemarso S.R, Akuntansi
Suatu Pengantar, (Jakarta:
Salemba Empat, 2004), hal. 130
[10] D. Hartanto, Akuntansi untuk Usahawan (Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia), hlm. 251.
[12] Erhans Anggawirya, Op. Cit. hlm. 37.
[15] Sofyan Syafri Harahap, Op. Cit. hlm. 129
[16] Rivai,
veithzal, Andria Permata Veithzal, dan Ferry N Idroes; Bank and Financial
Institution Management, (Rajawali Pers , Jakarta : 2007) hal. 619
Tidak ada komentar:
Posting Komentar