Kamis, 26 Januari 2017

MANAJEMEN STRATEGI DALAM BANK SYARIAH

MANAJEMEN STRATEGI DALAM BANK SYARIAH
LENA ANGREANI LUKMAN
Jurusan Syariah Prodi Ekonomi Syariah STAIN Watampone

ABSTRAK
Dalam menjalankan sebuah strategi, tentunya tidak terlepas dari strategi. Strategi bisnis ini dilaksanakan guna mencapai tujuan dari entitas bisnis itu sendiri. Namun terkadang strategi yang dijalankan oleh entitas hanya berfokus pada pencapaian tujuan utama entitas itu sendiri yaitu mencapai laba yang setinggi-tingginya dengan mengeluarkan sumber daya baik itu biaya, tenaga kerja yang serendah rendahnya.
Strategi bisnis yang hanya berfokus pada pencapaian laba pada dasarnya tidak salah, namun dalam menjalankan sebuah bisnis tentunya harus memperhatikan aspek-aspek yang lainnya. Dalam artisan bahwa sebuah strategi yang dijalankan oleh perusahaan haruslah berfokus pada pencapaian tujuan yang hakiki, tujuan yang tidak hanya bersifat kesenangan duniawi, namun harus diiringi dengan pencapain tujuan akhirat. Agar kelak entitas bisnis yang kita jalankan mendapatkan rida, berkah dan rahmat dari allah.



Pendahuluan
Manajemen strategi berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategi adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis disaat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah prosesyang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno management, yang memiliki arti “seni melaksankan dan mengatur.” Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan”, terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang barsal dari bahasa latin manus yang berarti “tangan”. Bahasa prancis lalu mengadopsi kata ini daribahasa inggris menjadi management,  yang memiliki arti seni melaksankan dan mengatur.
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasionalatau maksud-maksud yang nyata.[1]
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan.Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi.[2]
Strategi
1. Pengertian Strategi
            Istilah strategi berasal dari kata yunani strategeia (stratus= militer, dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang. Dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang.[3]
Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapatt dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
Devinisi umumnya yaitu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka pannjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut tercapai.
Devinisi secara khusus merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi, terjadinya kecapatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan.
2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah kedepan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu :
1.  Mengidentifikasi lukgkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan dimasa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi sebagai altenatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Manajemen strategi
Manajemen strategi (strategicmanagement) didefinisikan sebagai manajemen strategis. Dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana untuk mencapai tujuan perusahaan.[4] Manajemen strategis terdiri atas Sembilan tugas penting:
1. Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan untuk mengenai investasi.
2. melakukan analisis yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan,.
3. menilai kondisi eksternal perusahaan, termasuk pesaing dan factor-faktor kontekstual umum.
4. Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki oleh perusahaan dengan menyesuaikan sumber daya yang dimiliki dengan lingkungan eksternal.
5. Mengidentifikasi pilihan yang paling diinginkan dengan mengevaluasi setiap pilihan yang ada sesuai dengan misi perusahaan.
6. Memilih rangkaian tujuan jangka panjang dan strategi utama yang dapat menghasilkan pilihan yang paling diinginkan.
7. Merancang tujuan-tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan rangkaian tujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah dipilih.
8. Mengimplementasikan pilihan strategi sesuai  dengan anggaran alokasi sumber daya yakni menyesuaikan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, para pelaksana, struktur, teknologi, dan sistem penghargaan merupakan hal yang ditekankan.
9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategis sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan pada masa yang akan datang.[5]
Manajemen strategi meliputi 3 aktivitas penting yaitu menyusun perencanaan, melaksanakan dan pengendalian.
            Perencanaan strategi dapat dilaksanakan melalui 4 tahapan yaitu.
a. defining the corporate mission (menetapkan misi korporasi)
b. Establishing strategi business units (SBUs) (menetapkan unit bisnis strategy)
c. Assigning resources to each units (mengalokasikan sumber daya bagi masing-masing SBU)
d. planning new businnes, downsizing older businesses (merencanakan bisnis baru, merampingkan bisnis lama)[6]
            Manfaat manajemen strategi
          Dengan menggunakan pendekatan manajemen strategis, manajer pada seluruh tingkatan dalam perusahaan dapat berinteraksi dalam proses perencanaan dan implementasi. Sebagai hasilnya, konsekuensi perilaku manajemen strategis serupa dengan pengambilan keputusan partisipatif. Oleh karena itu, penilaian yang akurat mengenai dampak dari perumusan strategi terhadap kinerja organisasi tidak hanya memerlukan criteria evaluasi keuangan, tetapi juga nonkeuangan-pengukuran dampak berdasarkan pada perilaku. Pada kenyataannya, dengan mendorong konsekuensi perilaku yang positif memingkinkan perusahaan untuk mencapai tujuan keuangannya. Namun, terlepas dari keuntungan dari rencana strategis, beberapa dampak perilaku manajemen strategis meningkatkan kesejahteraan perusahaan.[7]
Bank Syariah
1.      Pengertian Bank Syariah
Sebelum kita membahas tentang pengertian bank syariah, perlu dipahami bahwa banyak para tokoh memberikan pendapat mengenai pengertian bank syariah,  sehingga satu dengan yang lain berbeda-beda asumsinya. Secara garis besar pengertian bank syariah itu merupakan sebuah lembaga perbankan yang pada prinsipnya berpegang pada syariat islam. Kata bank berasal dari kata Banque dalam bahasa  prancis, dan dari kata banco dalam bahasa itali, yang berarti peti atau lemari atau bangku.kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya. Menurut heri sudarsono, pada umunya yang pengertian bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang yang merupakan barang dagangan utamanya. Atau bisa dikenal dengan bank islam mempunyai sistem operasi dimana ia tidak mengandalkan pada bunga. Bank islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga ini, bisa dikatakan sebagai lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berdasarkan pada Al-Qur’an dan hadits nabi SAW . atau dengan kata lain, bank islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prisip syariat islam.[8]
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.[9]Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang sebagai dagangan utamanya.[10]
Tujuan  bank syariah bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
2. Karakteristik Bank Syariah
Adapun karakteristik bank syariah sebagai berikut:
a.       Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya.
b.      Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time-value of money)
c.       Konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas.
d.      Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif.
e.       Tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang.
f.       Tidak diperkenankan satu transaksi dalam satu akad.[11]
3. Prinsip-prinsip yang berlaku dalam bank syariah
a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (murabahah).
c. prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
e. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).[12]










Daftar Pustaka
George R. Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen Cet XV; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014
Siswanto, Pengantar Manajemen Cet XI; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015
Fandy Tjiptono, strategi pemasaran Cet XI; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012
John A.Pearce, Manajemen Strategis formulasi, Implementasi dan Pengendalian  Cet XI; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013
Fajar Laksana, Manajemen pemasaran Cet I; Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008
Ismail, Perbankan Syariah Cet III; Jakarta: Kencana, 2014
M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis Cet I; Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Ed. 3 Cet II; Yogyakarta: Ekonisia, 2012

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah Ed. 1 (Cet 1; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), 5





[1]George R. Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen(Cet XV; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), h. 1
[2]Siswanto, Pengantar Manajemen (Cet XI; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015), h. 7

[3]Fandy Tjiptono, strategi pemasaran (Cet XI; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), h. 4

[4]John A.Pearce, Manajemen Strategis formulasi, Implementasi dan Pengendalian  (Cet XI; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), h. 3
[5]John A.Pearce, Manajemen Strategis formulasi, Implementasi dan Pengendalian h. 4
[6] Fajar Laksana, Manajemen pemasaran (Cet I; Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 34
[7] John A.Pearce, Manajemen Strategis formulasi
[8] Ismail, Perbankan Syariah (Cet III; Jakarta: Kencana, 2014), h. 32

[9] M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis (Cet I; Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), h. 98

[10]Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Ed. 3 (Cet II; Yogyakarta: Ekonisia, 2012), h. 29

[11]Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah Ed. 1 (Cet 1; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), 5

[12]Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar